Data epidemiologi, insiden fistula ani di dunia mencapai 8,6 kasus per 100.000 populasi. Untuk diketahui fistula ani merupakan istilah medis untuk kondisi terbentuknya terowongan di bawah kulit yang menghubungkan antara kulit dan anus. Kondisi ini muncul karena ada infeksi yang berkembang menjadi abses atau benjolan berisi nanah. Benjolan muncul di area kulit sekitar anus.
Jika dibiarkan, abses bisa terus berkembang dan memicu kondisi yang parah. Fistula ani lebih sering terjadi pada laki laki, yang diduga berkaitan dengan faktor hormon androgen dan lebih kuatnya tonus otot sfingter ani. Prevalensi fistula ani yang berkembang dari abses perianal pada seluruh populasi di dunia berkisar antara 26–38 persen.
Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Elektabilitas Paslon Terkuat Naik Lagi Jelang Pemungutan Suara Tak Terima Saudara Perempuannya Dilecehkan, Pemuda di Pati Ajak Rekannya Bacok Dua Remaja Contoh Proposal Kegiatan Acara Outing Kantor 2023, Lengkap Dalam Bentuk Word dan PDF
Hilang Saat Parkir di Rumah, Polisi Temukan Sepmor Milik Warga Aceh Utara di Pinggir Sungai Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4 Warga Medan Ditemukan Tewas dan Dibuang ke Sungai di Aceh, Diduga Korban Perampokan
RAMALAN ZODIAK Bulan Februari 2024: Cancer Finansial Membaik, Scorpio si Workaholic Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3 Kasus ini lebih sering terjadi pada laki laki, yaitu 12,3 kasus per 100.000 populasi bila dibandingkan dengan 5,6 kasus per 100.000 populasi pada perempuan.
Dr. Tony Sukentro, Sp.B dari RS EMC Pulomas, Jakarta Timur mengatakan, fistula ani adalah terbentuknya saluran abnormal di antara ujung usus besar dan kulit pada area anus atau dubur. "Abses di dekat anus dapat terus berkembang bila tidak diatasi dan lama kelamaan, nanah dalam abses tersebut akan berusaha mencari jalan keluar dari tubuh dan membentuk saluran di bawah kulit sampai ke anus," kata Tony Sukentro saat diskusi kesehatan kepada awak media di Jakarta akhir pekan lalu. Untuk penanganan medis, dokter akan memeriksa tanda iritasi pada anus dan area sekitarnya dan melihat apakah ada lubang kecil di dekat bukaan anus yang mengeluarkan nanah ketika ditekan.
"Selain itu dilakukan pemeriksaan colok dubur untuk memastikan adanya fistula ani," katanya. Untuk penanganan, saat ini telah tersedia teknologi baru dari Jerman Fistula Ani Laser Closure (FiLAC) berupa Laser dan fibernya yang lentur yang mampu mencari rongga rongga fistula Ani yang sulit. "Penggunaan alat ini membuat luka yang dibuatnya kecil sehingga penyembuhannya lebih cepat dibanding yang disobek sehingga perawatan lebih mudah tidak mengerikan dan recovery lebih cepat dibandingkan yang konvensional sehingga dapat mengurangi kerusakan jaringan sehat di fistula, serta meminimalkan rasa sakit dan waktu pemulihan dan menghindari pemotongan kulit tambahan sehingga waktu sembuh pasien menjadi lebih cepat," katanya.
Namun seperti halnya setiap prosedur medis, FiLAC juga memiliki potensi resiko dan efek samping dan hasilnya dapat bervariasi. Direktur RS EMC Pulomas, Jakarta dr. Julia Sutandar mengatakan, pentingnya berkonsultasi dengan dokter ahli bedah yang berpengalaman. "Tujuannya untuk menilai opsi pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan," katanya.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.