Pusat Karantina Untuk Pasien TBC Bisa Munculkan Stigma dan Diskriminasi Pada Pasien

Pemerintah berencana akan mendirikan pusat karantina untuk pasien tuberkolosis (TB). Pusat karantina ini dibangun bagi pasien tuberkulosis (TBC) dengan tujuan memutus rantai penularan penyakit kepada orang sekitar. Mengisolasi pasien di sanotarium akan menimbulkan sosial eksklusif dan diskirminasi.

Menurut Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman pendirian sanotarium atau pusat karantina untuk pasien TBC bisa menimbulkan stigma pada pasien. Menurutnya mengisolasi pasien di sanotarium akan menimbulkan sosial eksklusif dan diskirminasi. Kirim Uang ke Pacar Onlinenya selama 4 Tahun, Pria Ini Syok saat Tahu Identitas Asli Kekasihnya

Elon Musk Ganti Logo Twitter dari Burung Biru Menjadi X, Ini Alasannya Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Coba Rutin Minum Ini Sebelum Tidur, dr Zaidul Akbar Sebut Manfaatnya Luar Biasa

Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3 Akhirnya Terungkap Ternyata Ini Alasan Elon Musk Ubah Logo Twitter Jadi X Perubahan Twitter Semenjak Diambil Alih Elon Musk, Twitter Blue hingga Centang Perak dan Emas

Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024, DKI Jakarta Kian Ketat, Dominasi Anies Cak Imin Mulai Runtuh Halaman 4 Dan ini akhirnya bisa berdampak pada kualitas kesehatan mental pasien. Di sisi lain menurutnya sanotarium bukan berarti aman karena ada potensi risiko penyebaran TBC antar pasien.

"Meski ada isolasi, penyakit TBC bisa menyebar antar pasien dalam sanotarium itu. Terutama penykit TBC yang resisten," paparnya. Tuberkulosis Resiten Obat adalah infeksi Tuberkulosis yang menyerang tubuh, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang kebal obat akibat dari pengobatan tidak benar. Dan ini kata Dicky bisa mengakibatkan bentuk lebih berat serius dari penyakit TBC.

"Jangan anggap menyelesaikan. Tidak sama sekali. Hati hati, pemerintah ambil keputusan harus dilihat dan belajar dari pengalaman, rujuk pada ahli dan keilmuan terkini," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *