Milisi Poros Bersenjata Targetkan AS dan Israel di Semua Front: Dari Yaman, Irak, Hingga Lebanon

Milisi dan Faksi Poros Bersenjata Targetkan AS dan Israel di Semua Front: Dari Yaman, Irak, Hingga Lebanon Faksi poros perlawanan bersenjata di Yaman, Irak, Suriah, dan Lebanon melakukan operasi pada 19 Oktober untuk mendukung Hamas dan pejuang perlawanan Palestina dalam perang mereka melawan Israel. Dari Yaman, gerakan perlawanan Ansarallah menembakkan tiga rudal ke utara ke arah Israel, yang dicegat oleh kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS).

"USS Carney, kapal perusak Angkatan Laut di Laut Merah, mencegat ketiga rudal tersebut," menurut para pejabat AS. Gerakan Ansarallah, yang telah melawan koalisi internasional pimpinan Arab Saudi sejak tahun 2015, telah menyatakan dukungannya terhadap Palestina dan mengancam Israel. Pekan lalu, Abdel Malek al Houthi, pemimpin Ansarallah, memperingatkan AS agar tidak melakukan intervensi dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.

Dia juga mengancam bahwa pasukannya akan membalas dengan menembakkan drone dan rudal. Capres Berebutan Datang di Sulawesi Utara, Pengamat: Mereka Ingin Mencari Kemenangan Sempurna Inilah Satu satunya Pilihan Winger Persib Bandung Ini saat Melawan Persis Solo di GBLA Besok

Promo PSM Alfamart Periode 1 7 Februari 2024, Raih Liquid Deterjen Rp 13.500 dan Deodorant Rp 14.900 Jelang Laga Kalteng Putra Vs Persekat Tegal, Ini Tiga Pemain yang Masih Ingin Bertanding Man City Naksir Suksesor Kevin de Bruyne, 130 Juta Euro Disiapkan Pep Guardiola di Liga Inggris

JADWAL Liga Inggris Pekan ke 22 Live SCTV, Arsenal, Man City dan MU Disiarkan, Liverpool TV Online Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3 AS telah memindahkan kapal perang dan pasukannya ke Mediterania timur sejak Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober, yang disusul dengan pemboman berdarah Israel di Gaza.

Para pejabat AS mengatakan mereka ingin mencegah Hizbullah dan Iran memasuki konflik dengan berada di pihak Palestina. Sebelumnya pada Kamis (19/10/2023), rudal Grad menargetkan pangkalan udara AS di Ain al Asad di provinsi Anbar, Irak barat, sebagaimana dikonfirmasi oleh sumber keamanan yang berbicara dengan Shafaq News . "Pangkalan itu dihantam rentetan rudal," kata sumber itu kepada Kantor Berita Shafaq.

Tindakan cepat oleh unit dari Komando al Jazeera dan Badia (JBOC) dari Brigade ke 29, bagian dari Divisi ke 7 Pasukan Keamanan Irak, mengarah pada penemuan platform peluncuran rudal siap luncur. "Mereka berhasil menetralisir dua rudal yang siap diluncurkan," tulis laporan tersebut. Selain itu, milisi perlawanan di Irak, yang terdiri dari faksi bersenjata Syiah, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan militer AS di Al Tanf, Suriah, yang terletak di perbatasan Suriah, Yordania, dan Irak.

Kelompok tersebut mengungkapkan kalau mereka telah menargetkan pangkalan tersebut dengan tiga drone. Dalam pernyataannya, mereka menekankan kalau kendaraan udara tak berawak ini telah mencapai target yang dituju secara langsung dan akurat. Drone juga menyerang fasilitas minyak di Suriah timur yang berfungsi sebagai pangkalan pasukan AS yang menduduki wilayah tersebut.

Outlet media pro oposisi, Deir Ezzor 24 mengatakan tiga drone berisi bahan peledak menghantam pangkalan militer AS di ladang gas Conoco di provinsi timur Deir Ezzor yang berbatasan dengan Irak. Rami Abdurrahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, sebuah lembaga pemantau perang, membenarkan kalau lima ledakan terdengar di ladang gas Conoco. Juga pada hari Kamis, sebuah peluru kendali diluncurkan dari Lebanon selatan yang menargetkan pos terdepan militer Israel di pemukiman Menara (juga dikenal dengan nama Manara).

Lapor koresponden Al Mayadeen , membenarkan adanya dampak langsung atas serangan tersebut. Sementara itu, Channel 12 Israel melaporkan bahwa dua rudal anti tank menargetkan Manara. "Israel kemudian menembaki pinggiran kota Hula dan Mays al Jabal (Lebanon)," tambah koresponden Al Mayadeen.

Serangan dari berbagai faksi poros perlawanan menyusul pidato juru bicara militer Hamas, Abu Obeida. “Kami menyampaikan salam kepada orang orang hebat kami di mana pun mereka berada, kepada para pejuang kami di semua arena, kepada para pejuang di semua lini, dan kepada massa pemberontak yang menolak agresi Zionis di seluruh penjuru bumi,” kata dia. Abu Obeid juga menyampaikan, “Salam kepada setiap senapan, tangan, suara, dan pena yang melawan musuh kriminal ini.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *