Fetus in fetu (FIF) adalah kelainan bawaan yang jarang terjadi. Fetus in Fetu atau janin dalam janin adalah suatu kondisi di mana janin yang cacat dan bersifat parasit terletak di tubuh kembarannya. Anomali ini pertama kali didefinisikan pada awal abad ke 19 oleh Meckel.
Meskipun sering terjadi pada bayi dan anak anak, ada laporan kasus di mana Fetus in Fetu tanpa gejala tetap bisa terjadi hingga usia lanjut, seperti dijelaskan National Center for Biotechnology Information (NCBI). Ada dua hipotesis tentang asal usul Fetus in Fetu. Hipotesisnya adalah Fetus in Fetu bermula dari janin normal namun kemudian terbungkus di dalam kembarannya.
Hipotesis lainnya menyebutkan Fetus in Fetu adalah teratoma yang sangat berkembang. Sebastian Salang Siap Maju Pilgub NTT Dampingi Orias Petrus Moedak Peluang Persib Bandung Rekrut Penyerang Muda Timnas Jerman, Skema Pinjaman Jadi Opsi Realistis
Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung vs Persis Solo: Siapa Pengganti Nick Kuipers? Cetak Gol Indah dengan Teknik Trivela, Winger Persib Bertekad Gunakan Lagi Saat Lawan Persis Solo FAH UIN Ar Raniry Yudisium 132 Sarjana, 51 Orang Lulus Cum Laude, IPK Tertinggi 3,88
Terbanglah Tinggi UIN Ar Raniry Serambinews.com Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3 Berikut ini sejumlah kasus janin dalam janin yang pernah terjadi, dikutip dari NCBI dan History of Yesterday .
1. Pria India mengandung janin kembarannya selama 36 tahun Seorang pria India bernama Sanju Bhagat dari Nagpur, India, mengandung janin kembarannya selama 36 tahun. Ia mengalami tonjolan pada perutnya sejak kecil dan mulai menghimpit organ pernapasannya pada usia 36 tahun pada tahun 1999.
Dr. Ajt Mehta yang menangani operasinya itu awalnya berasumsi Sanju menderita tumor. Namun ketika diperiksa, dokter itu menemukan ada banyak tulang di dalam perutnya. Setelah operasi, dokter itu berhasil mengeluarkan anggota tubuh lainnya seperti rambut, rahang, dan sebagian alat kelamin dari janin kembaran Sanju Bhagat.
Kasus berikutnya terjadi pada seorang bayi perempuan berusia 10 hari yang baru lahir dari ibu berusia 28 tahun pada minggu ke 41 melalui persalinan normal. Bayi itu dirujuk ke rumah sakit dengan pradiagnosis massa perut. Pada pemeriksaan fisik ditemukan massa berukuran hampir 10×15 cm di kuadran kanan atas perut.
Setelah dilakukan sayatan pada kapsul, mereka menemukan kepala janin, batang tubuh dan lengan lalu mengangkatnya. Kasus ini terjadi pada bayi laki laki berusia 28 hari dengan berat 3.600 gram. Ibunya membawanya ke rumah sakit karena melihat benjolan di bagian pantatnya pada minggu ke 3 setelah kelahirannya.
Setelah dilakukan pemeriksaan dalam, terlihat massa semimobile berukuran 8×8 Cm. Hasil radiografi menunjukkan adanya struktur tulang di daerah sakrum (tulang yang mirip segitiga pada pangkal tulang ekor). Selama operasi, di dalam kapsul terdapat batang berbulu berukuran 5 6 Cm dan dua ekstremitas yang memiliki jari tangan dan kuku di ujungnya.
Massa tersebut lalu dihilangkan seluruhnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.