Banyak beredar informasi perihal gemar minum kopi dan begadang bisa tingkatkan risiko hipertensi, benarkah? Terkait hal ini, Dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (RSJPDHK), Koordinator Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dr. Bambang Widyantoro, SpJP(K), PhD berikan jawaban. Begadang, menurut dr Bambang kerap diidentifikasi sebagai kurang istirahat.
Menurutnya, jika seseorang mengalami kekurangan istirahat secara terus menerus, maka dapat menimbulkan hipertensi. Orang yang begadang kemudian waktu tidurnya menjadi sangat sedikit atau tidurnya berpindah. Secara fisiologis, orang yang tidur di malam hari, tekanan darahnya cenderung turun.
Almas Tuntut Ganti Rugi Rp10 Juta ke Gibran, Jika Menang Gugatan Bakal Disumbangkan ke Panti Asuhan 'Balikin Uang Aku!' Batal Dinikahi, Gadis Depok Tuntut Eks Tunangan Rp514 Juta, Ini Awal Mulanya Percaya Aksi Dukun Pengganda Uang Asal Kendal, Nenek di Bengkulu Rugi Rp 250 Juta
Nasib Grace Given Wanita Depok Batal Nikah, Uang Rp200 Juta Dibawa Kabur Tunangan, Awalnya Investasi Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3 Namun, ketika bangun tekanan darah menjadi normal.
Jika pola tidur berubah, maka kata dr Bambang akan memengaruhi variasi tekanan darah dalam 24 jam. "Jadi jawabannya, kalau kurang istirahat itu, betul bisa meningkatkan risiko hipertensi," ungkapnya pada media gathering, Rabu (19/7/2023). Sedangkan anggapan meminum kopi dapat menyebabkan hipertensi menurut dr Bambang adalah mitos.
"Nah apakah betul kopi itu juga membuat hipertensi, jawabannya tidak. Jadi orang sakit jantung, darah tinggi tetap boleh minum kopi, tapi tanpa gula," kata dr Bambang lagi. Bahkan mengonsumsi kopi bagus untuk jantung dan pembuluh darah. Asal, orang tersebut tidak sensitif terhadap kafein.
"Ada orang orang kena kafein sedikit langsung berdebar. Nah itu jangan, yang sensitif, maka berhentilah minum kopi," paparnya. Namun untuk yang sudah biasa minum kopi tanpa gula, maka boleh dilanjutkan. "Sampai 2 3 sore sehari tanpa gula itu aman selama tidak sensitif kafein," tutupnya.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.