9 Juta Data Pribadi Pelanggan Telepon di Jepang Bocor, Anak Perusahaan NTT West Minta Maaf

NTT Business Solutions, anak perusahaan NTT West mengklaim sekitar 9 juta informasi pribadi pelanggan telepon di Jepang bocor ke masyarakat. NTT adalah perusahaan provider telepon terbesar di Jepang. "Kami meminta maaf sedalamnya atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang kami timbulkan kepada banyak orang," ungkap pimpinan NTT Business Solutions saat konferensi darurat, Selasa (17/10/2023).

Alasan permintaan maaf tersebut adalah kebocoran informasi pribadi dalam skala besar. Disebutkan seorang mantan pegawai tidak tetap yang memelihara sistem pusat panggilan menyelundupkan dokumen secara ilegal selama hampir 10 tahun. Dan sebagian uangnya berakhir di tangan agen pencatatan.

Juta Data Pribadi Pelanggan Telepon di Jepang Bocor, Anak Perusahaan NTT West Minta Maaf PT KAI Diretas, Pelaku Minta Tebusan, Data Karyawan dan Pelanggan Bocor, PT KAI: Belum Ada Bukti 10 Hasil Survei Terbaru Capres 2024: Elektabilitas Prabowo Capai 50 Persen, Anies Ganjar Berkejaran

Survei Indikator Terbaru: Prabowo Gibran Unggul di Kalangan NU di Jatim 204 Juta Data DPT Pemilu 2024 Diduga Bocor, Menkominfo: Cuma Data Biasa Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3

"Semuanya dimulai satu setengah tahun yang lalu ketika saya menerima 'panggilan telepon perekrutan' dari seorang pelanggan. Saya khawatir informasi saya mungkin bocor," ungkap seorang pegawai yang direkrut. Melalui kerja sama investigasi selanjutnya dan pemeriksaan silang dengan informasi internal, insiden ini ditemukan pada bulan Juli 2023. Kebocoran ilegal yang ditemukan melalui pemberian informasi, saat ini sedang diselidiki oleh polisi.

Setidaknya sekitar 9 juta informasi pribadi milik 59 perusahaan dan pemerintah daerah bocor. Laporan ini memuat informasi tentang sekitar 140.000 orang yang membayar pajak mobil cukup besar di Prefektur Fukuoka. Mantan pegawai tidak tetap tersebut secara ilegal mengambil informasi menggunakan USB flash drive selama hampir 10 tahun, dari sekitar Juli 2013 hingga Januari 2023.

Selain nama, alamat, dan nomor telepon, juga berisi 81 informasi kartu kredit pelanggan. Selain itu, beberapa informasi dipastikan telah dibocorkan ke lembaga pencatatan di pasar gelap. "Aneh karena saya mendapat banyak telepon terkait penjualan seperti, Apakah Anda ingin mengecat dinding luarnya? atau apakah Anda ingin membeli kuburan?. Saya bertanya tanya mengapa mereka memiliki nomor telepon saya. Menurutku itu sangat menakutkan," ungkap karyawan paruh waktu berusia 50 tahunan. "Bahkan di ponsel saya, dihubungi melalui pesan teks (dari nomor tak dikenal)," ujar pekerja kantoran (30an).

Banyak orang pernah mengalami panggilan dari nomor tak dikenal. Dikatakan bahwa beberapa dari mereka hanya mengetahui nomor teleponnya atau bahkan mencoba mengetahui namanya. Sementara itu seorang pekerja kantoran juga mengaku kaget karena dihubungi oleh agen real estate.

"Seorang agen real estate yang saya tidak kenal berkata, aaya dengar Anda sedang mempertimbangkan (membeli) rumah. Bolehkah saya mengetahui nama Anda? Menakutkan sekali kalau memikirkan apa yang mungkin dilakukan dengan informasi itu," kata dia. Menurut para ahli, kebocoran ilegal ini adalah salah satu dari lima kebocoran teratas di Jepang. Apa yang terjadi dengan informasi pribadi yang dijual ke perusahaan tercatat?

Hiroshi Mikami, pakar keamanan informasi mengatakan, setelah bocor, akan sangat sulit untuk memulihkan atau menghentikan kebocorannya. "Selain itu, ada kemungkinan akan dijual kembali oleh perusahaan listing lain," kata dia. Apa yang harus saya lakukan jika saya menerima panggilan telepon yang mencurigakan?

"Pertama tama, jika menyangkut panggilan telepon, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memblokirnya. Jika Anda terus menerima panggilan dari berbagai nomor, mungkin ada baiknya Anda menanyakan dari mana mereka mendapatkan informasi ini," tambah Mikami. Pada Juli 2023, polisi menyelidiki NTT Business Solutions atas dugaan membocorkan informasi tentang kliennya. Pengunduhan ke terminal pekerjaan pemeliharaan diaktifkan

Media penyimpanan eksternal terhubung ke terminal pekerjaan pemeliharaan dan data diambil Perilaku yang dianggap menimbulkan risiko keamanan yang besar telah terjadi Pemeriksaan berkala terhadap berbagai log, dan lainnya tidaklah cukup.

NTT Business Solutions dan NTT Marketing Act ProCX telah meminta maaf kepada pihak pihak yang terlibat dan telah membentuk meja penyelidikan (nomor telepon: 0120 220 614, meja resepsionis: 09.00 hingga 20.00) bagi mereka yang khawatir mengenai kebocoran tersebut. NTT West juga telah menyiapkan call center khusus (nomor telepon: 0120 282 922, resepsionis: jam 9 pagi hingga jam 8 malam). Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: [email protected] Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *